
Thiago Motta mengakui bahwa Juventus perlu meningkatkan keseimbangan permainan mereka setelah pertandingan imbang yang dramatis melawan Parma. Dalam wawancaranya, Motta juga menjelaskan alasannya meninggalkan Kenan Yildiz di bangku cadangan meskipun performanya sebelumnya cukup baik.
Masalah Baru dalam Pertahanan Juventus
Ada perubahan mencolok dalam kampanye Bianconeri. Di awal musim, mereka hanya kebobolan satu gol dalam delapan pertandingan pertama. Namun, dalam dua pertandingan terakhir, Juventus kebobolan enam gol, termasuk saat melawan Inter dengan skor 4-4. Pada laga terbaru melawan Parma, Juventus harus berjuang keras untuk mengimbangi permainan setelah Parma sempat memimpin, yang akhirnya berakhir imbang 2-2 berkat gol dari Weston McKennie dan Timothy Weah.
“Kami memberi terlalu banyak peluang pada Parma, dan kami juga menciptakan banyak peluang. Namun, kami harus berusaha mengurangi kesempatan mereka mencetak gol dari serangan balik,” ujar Motta kepada Sky Sport Italia.
Baca Juga : Fonseca:Milan mengendalikan jalannya pertandingan melawan Napoli
Pentingnya Konsistensi Gaya Bermain
Menurut Motta, Juventus perlu lebih konsisten menerapkan gaya permainan mereka untuk terus menekan lawan. Hal ini terlihat sebagai salah satu cara untuk mencegah kebobolan dari serangan balik yang kerap kali dimanfaatkan oleh lawan.
Dampak Cedera Bremer dan Peran Pemain Bertahan
Juventus telah mengalami kenaikan jumlah gol yang kebobolan sejak absennya bek andalan, Gleison Bremer. Pada dua pertandingan terakhir, posisi bek tengah ditempati Danilo bersama Pierre Kalulu dan Fabio Gatti. Menurut Motta, kesalahan teknis di area pertahanan membuat Juventus lebih rentan terhadap serangan balik.
Solusi yang Perlu Ditingkatkan di Lini Tengah
Thiago Motta juga membahas kembalinya Teun Koopmeiners dari cedera. Pemain asal Belanda ini, yang sebelumnya bermain untuk Atalanta, dinilai penting untuk membantu Juventus mengontrol tempo permainan. Namun, Motta menegaskan bahwa keseimbangan tim harus didukung oleh seluruh pemain, bukan hanya dari satu individu.
“Koopmeiners adalah pemain penting bagi kami, tetapi dia tidak bisa menjadi satu-satunya yang menjaga tempo permainan. Kami harus bekerja sebagai tim untuk menjaga keseimbangan,” tambah Motta.
Juventus Perlu Lebih Cepat Menguasai Bola dan Bertahan
Juventus, yang saat ini tertinggal tujuh poin dari pemimpin klasemen Napoli, memiliki kendala dalam mengembalikan formasi bertahan setelah serangan. Motta menegaskan pentingnya respons cepat di lapangan dan mendesak para pemain untuk segera merebut bola kembali dan mencegah lawan melancarkan serangan balik.
“Kami perlu segera menjadi agresif saat kehilangan bola dan tidak membiarkan lawan melakukan serangan balik. Kami sering menyerang dengan banyak pemain dan perlu menjaga lawan tetap di wilayah pertahanan mereka agar mereka tidak dapat melakukan serangan balik sejauh 60-70 meter,” jelas Motta.
Posisi Kenan Yildiz dalam Strategi Thiago Motta
Kenan Yildiz, yang sebelumnya mencetak dua gol melawan Inter, kembali duduk di bangku cadangan melawan Parma. Meski berbakat dan taktis, Yildiz tidak diturunkan sebagai starter. Menurut Motta, Weah lebih sesuai untuk mengawali permainan, sementara Yildiz lebih ideal ketika pertandingan mulai terbuka.
“Yildiz sangat baik dalam peran sentral atau melebar dan dapat memberikan assist serta mencetak gol,” ucap Motta. “Ketika permainan terbuka, dia mampu memberikan kontribusi besar.”
Juventus Masih Unbeaten, tetapi Tertinggal dari Napoli
Juventus mungkin belum terkalahkan di Serie A, tetapi jarak tujuh poin dari Napoli membuat mereka tertinggal dalam perburuan gelar Scudetto. Hasil imbang di kandang yang telah terjadi sebanyak empat kali dari enam pertandingan menjadi tantangan utama Juventus untuk menjaga posisi di papan atas klasemen.